Karya: Indra
Kampungbugis, 10 April 2012
Angin menembus belia.
Rambut di atas kepala.
Kacamata di depan mata.
Emas tersampul tembaga.
di sana dia bertahta,
termenung kata-kata lama.
pusing kepala memikirkannya.
mak..., abah...
aku cerna kata-kata lamamu.
karna kau telah mendahuluiku.
anakmu yang berdosa ini
kamarin sore
acuh tak acuh.
sekarang baru bermakna apa kata-kata kunomu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar