Senin, 16 April 2012

IBU DI DESA


Karya: Linus Suryadi AG

Kadisobo

Ibu saya, seperti ibu-ibu lain di dusun jawa
Ia tak bias ngomong aktif Indonesia, tapi pasif saja
Tapi budi bahasa jawa ngoko dan karma, janagan tanya
Ia suka mengaliri sawah seperti juga hidupnya

Ibu saya, seperti ibu-ibu yang lain di susun jawa
Ia tak pernah lupa kehilangan seorang anaknya
Ia selalu ingat hari lahir dan hari kematiannya
Tapi ia selalu lupa besar tebusan bagi hidupnya

Ibu saya, seperti ibu-ibu  yang lain disusun jawa
Ia suka cerita ganas dan rakusnya si Cebol kepalang
Sebelum 17 Agustus 1945. harta digarongnya pulang
Ia berjarik & baju goni dan bagor. Kutunya banyak pula

Ibu saya, seperti ibu-ibu lain di dusun Jawa
Ia suka berkeluh kesah soal harga panennya
Untuk gabah dan palawija. Untuk upacara desa
Tak seimbang dengan ongkos sakit dan sekolah anaknya di kota

Ibu saya, seperti ibu-ibu lain di dusun Jawa
Ia butuh sandang pangan dan papan secukupnya
Ia butuh kondangan bagi anak kandangnya
Dan asesori lumrah pacakan dalam pergaulan di desa

Ibu saya, seperti ibu-ibu lain di dusun Jawa
Pada esuk uthuk-uthuk in the morning ia masak
Lepas fajar ia pun berangkat ke sawahnya kerja
Tapi peteng repet-repet in the evening molor di depan tevenya

Ibu saya, seperti ibu-ibu lain di dusun Jawa
Ia gemar ketoprak, wayang purwa, terian Jawa
Tapi filemnya mancak tidak.”Tak pernah rampung”,kritiknya
Ia tak suka teka-teki seperti juga hidupnya

Ibu saya, seperti ibu-ibu lain di dusun Jawa
Ia pun suka ziarah ke kubur. Nengok bumi leluhur
Kubur bumi lebih mulia ketimbang kuber laut dan api
ia kirim bunga tanda kasih dan kasihNya yang abadi

ibu saya,, seperti ibu-ibu lain di dusun jawa
ia suka ke pasar bringharjo di lota
segala keperluan dapur. Sehabis musim tidur
dia ia pun rajin menaikkan beban hidupnya ke sorga

ibu saya,, seperti ibu-ibu di dusun jawa
ia suka ,,, berbagi suka-duka dengan para tetangga
lhaya.Ibu saya. Ia selalu butuh ini dan itu juga
tapi kebutuhannya tak lebih besar dari ibu-kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar