Rabu, 25 April 2012

RESENSI NOVEL KING



Judul Buku      : KING
Penulis             : Iwok Abqary
Penerbit           : Gradien Mediatama
Harga              : Rp. 38.000,-
Tebal               : 152 hlm; 14 x 21 cm
1.     Informasi awal buku
Alamat                        : Jl. Wara wari A- 68, Yokyakarta 55225
Telp/ faks        : (0274) 556 117
E-Mail             : gradienmediatama@gmail.com
Web                 : gradienmediatama.com
Blog                 : bloggradien.wordpress.com
Penata letak    : Techno
Penyunting      : Tyas
Foto sanpul     : Alenia pictures
Desain sampul : Alenia pictures
Catatan pertama: Tahun 2009
2.    Membuat ringkasan isi buku
Guntur adalah anak kampung yang berusia 12 tahun. Ayahnya bernama Pak Tejo. Dia memiliki sahabat karib yang bernama Raden, dan Michelle. Kecintaan guntur pada olahraga bulutangkis mereka berdua rela ikut ngamen dan dimarahi orang tua gara-gara ingin membantu guntur masuk kesebuah klub bulutangkis di Kota yang jaraknya cukup jauh dari Desa merek.
Jerih lelah Guntur tidak sia-sia, ia berhasil masuk klub di Kota. Bahkan terpilih untuk ikut selekasi beasiswa di sebuah bulutangkis ternama di Kudus. Namau, langkahnya tidaklah mulus. Banyak rintangan yang bisa membuat langkah Guntur terhenti. Masalah biaya, teman yang menjadi pesaing berat, dan keretakan hubungan Guntur dan dedua sahabatnya.

3.    Memberikan penilaian buku
3.1  Penilaian caver.
Seseorang anak yang lagi memegang reket adalah Guntur (peran utama), sedangkan gambar lelaki di sebelah kiri Guntur adalah Raden ( Sahabat Guntur), dan wanita cantik satu-satunya sahabat Guntur pindahan dari Kota. Gambar latar belakang warna tulisan KING berwarna kuning melambangkan Raja dan gambar suasana lapangan bulutangkis dimalam hari yang melambangkan tidak mudah menjadi pemain bulutangkis harus berlatih tidak melihat waktu.




3.2 Cetakan fisik
3.2.1      Kelebihan
Novel ini memiliki motifasi yang timggi agar si pembaca mengetahui bagaimana seseorang menjadi bintang lapang yang di dambakan orang tua dan negara.
Dalam pemilihan kata sangat kental bahasa pedesaan yang mengambarkan seorang anak yang bercita-cita menjadi sang juara. Disamping itu banyak nasehat-nasehat yang didapat oleh si pembaca.
3.2.2     Kekurangan
Tidak ada kata pengantar si penulis dan tidak ada pendapat- pendapat para kerabat dekat si penulis tentang novel tersebut.
3.3 Manfaat bagi pembaca
Setelah membaca novel ini. Si pembaca akan mengetahui apa manfaat dari novel ini. Yang terutama adalah menambah pengetahuan tentang bagaimana seseorang mencapai sang juara dan kita juga harus mengetahui bagai mana jati diri sang juara.
4.    Menonjolkan sisi buku bagi pembaca.
Guntur menatab bingkai-bingkai foto-foto yang tergantung di dinding. Ada foto Liem Swie King, foto bapak, dan foto ibu. Tanganya menyentuh foto- foto itu. Bibirnya bergumam.
“Liem Swie King dan ibu. Mereka selalu ada di dalam hatiku. Liem Swie King ada karena Bapak selalu menyebut namanya. Ibuku ada kerena Bapak melarang aku menyebutnya. Nama Liem Swie King disebut karena bapak ingin aku sepertinya. Nama ibu tidak boleh disebut, karena seorang juara tidak boleh cengeng dan lembek karena terus mengingatnya.
“Siang tadi Pak Herman ceritatentang Kudus,tempat Liem Swie King pernah berlatih dan menjadi juara dunia. Hari ini aku bertekad, aku pun harus sampai ke sana, ke tempat sang juara dunia pernah berasal.”


NAMA : INDRA, KELAS B. 1
MATA KULIAH : SANGGAR SASTRA
DOSEN PEMBIMBING: Drs. Suhardi, M. Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar