Bentuk dan Jenis Karya Seni Rupa
MAKALAH
Oleh :
Indra
KELAS VI
SEKOLAH DASAR NEGERI 45/ VI
KOTA JAMBI
2014
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat membuat makalah yang berjudul “Bentuk dan
Jenis Karya Seni Rupa” dengan baik potensi dan defenisi yang ada.
Penulis merancang makalah ini dengan bentuk sederhana
mungkin untuk dapat dimengerti oleh para pembaca pada umumnya dan peserta didik
pada khususnya. Dari pada itu dapat diserapi akan ilmu pengetahuan yang
tersirat di dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan –
kekurangan yang ada dalam makalah ini, oleh dari pada itu penulis mengharap
setidaknya saran maupun kritik dari anda para pembaca makalah ini, demi
terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun,
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar……………………………………………………………………… 3
Daftar
Isi…………………………………………………………………………….. 4
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang…………………………………………………………….... 5
1.2
Tujuan………………………………………………………………………. 5
Bab II
A.
Bentuk Karya seni rupa………………………………………………………….. 6
B.
Jenis Karya Seni Rupa
1. Seni lukis……………………………………………………………………… 8
2. Seni patung…………………………………………………………………….. 9
3. Seni grafis………………………………………………………………..……. 10
4.
Kriya…………………………………………………………………..……… 11
5.
Bangunan…………………………………………………………………..…. 12
6.
Desain…………………………………………………………………............ 13
Bab II
Simpulan…………………………………………………………………..……………. 15
Saran……………………………………………………………………….…………… 15
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Dalam pembuatan makalah ini kami mempunyai latar belakang,
Mengapa kami membuat makalah yang berkaitan dengan seni rupa, dan latar
belakang kami adalah sebagai berikut :
· Karena kami ingin membuat media
sebagai bahan belajar khususnya seni rupa yang dapat digunakan dikalangan
pelajar maupun dikalangan umum.
· Karena kami juga dapat mengasah
ketrampilan belajar dalam prosedur pembuatan makalah yang baik dan tepat urutan
– urutannya.
· Karena seni rupa merupakan kumpulan
kreatifitas yang di miliki oleh bangsa indoneseia.
1.2
Tujuan
Apapun tujuan kami dalam pembuatan makalah ini, dan diantaranya adalah sebagai
berikut :
· Agar seni rupa dapat selalu
berkembang / tidak mudah terlupakan oleh kalangan remaja.
· Untuk mengangkat kesenian indonesia
ke ajang Go Internasional dan di segani oleh negara lain
· Berusaha agar masyarakat indonesia
lebih kreatif, dan berkembang dalam pola fikir maupun SDMnya.
Bab II
Pembahasan
Bentuk
dan Jenis Karya Seni Rupa
A.
Bentuk Karya Seni Rupa
Berbagai karya seni rupa di
sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya.
Keragaman tersebut dapat terluhat dari bentuknya,
warnanya, bahan bakunya, alat pembuatannya, fungsinya atau
pemanfaatannya. Dari begitu banyak ragamnya tadi, para
ahli membuat penggolongan tentang jenis-jenis
karya seni rupa.
Penggolongan atas jenisnya adalah
pembedaan antara karakteristik karya yang satu
dengan yang lainnya. Misalnya pada
binatang, penggolongan dapat didasarkan pada
jenis kelamin, ada jantan ada betina,
berdasarkan karakteristik anggota tubuhnya, warna kulitnya dan
sebagainya. Demikian juga dalam hal karya seni rupa, kita
dapat membedakan jenisnya berdasarkan fungsi
maupun bentuknya.
Berdasarkan dimensinya, karya seni
rupa terbagi dua yaitu, karya dua dimensi dan karya
tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah Karya seni rupa yang mempunyai
dua ukuran (panjang dan lebar) sedangkan karya seni rupa tiga
dimensi mempunyai tiga ukuran (panjang,
lebar dan tebal) atau memiliki ruang.
Contoh
karya dua dimensi
Contoh
karya tiga dimensi
Berdasarkan kegunaan atau fungsinya,
karya seni rupa digolongkan ke dalam karya seni murni (pure art, fine art)
dan seni pakai (useful art/applied art). Seni Murni (pure
art/fine art) adalah karya seni yang
diciptakan semata-mata untuk
dinikmati keindahan atau keunikannya saja,
tanpa atau hampir tidak memiliki fungsi praktis. Adapun Seni Pakai
(useful art/applied art) adalah karya seni
rupa yang prinsip pembentukannya mengikuti
fungsi tertentu dalam kehidupan
sehari-hari.
Selain berdasarkan dimensi dan
fungsinya, karya seni rupa dapat juga diketegorikan berdasarkan temanya. Tema dapat
dikatakan sebagai pokok pikiran atau persoalan yang
mendasari kegiatan (dalam hal ini kegiatan
berkesenian). Dalam penciptaan seni rupa misalnya, dikenal tema “perjuangan”,
“kemanusiaan”, “keagamaan”, “lingkungan hidup”, “kelautan”,
“kesehatan”, “sosial” dll. Dari tema-tema itu
dapat diuraikan menjadi judul-judul, misalnya
“ibu dan anak”, “pengemis”, “bunga mawar”, dll. Adapun
yang dimaksud dengan ”gaya” dalam karya seni rupa,
adalah model penampilan dari suatu karya.
B. Jenis Karya Seni Rupa
1.
Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan
pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna
dan tekstur pada bidang dua dimensi.
Kegiatan yang menyerupai
seni lukis sudah lama dikenal di
Indonesia, tetapi penamaan atau istilah seni lukis
merupakan istilah yang datang dari Barat.
Kegiatan yang menyerupai
seni lukis itu dapat juga disebut
seni lukis tradisonal. Beberapa contoh dari karya seni
lukis tradisional dapat kita lihat di
berbagai daerah di Indonesia
seperti seni lukis kaca di Cirebon, seni lukis Kamasan di
Bali, lukisan pada kulit kayu yang dibuat masyarakat di Irian Jaya dsb.
Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini dibuat pada kanvas, dapat disebut
seni lukis modern.
Beberapa seniman seni lukis
modern Indonesia yang namanya sudah dikenal
di
mancanegara
diantaranya Affandi, Popo Iskandar, Fajar Sidik, Nanna Banna dsb.
Seni
lukis karya ZS Soeteja
2.
Seni Patung
Karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur
seni rupa pada bidang tiga dimensi. Bahan dan teknik
perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan
yang digunakan dapat berupa bahan alami
seperti kayu dan batu, bahan logam seperti besi dan perunggu atau bahan
sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca).
Sedangkan teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai
seperti teknik pahat, ukir, cor dsb.
Seperti halnya seni lukis,
seni patung juga sudah dikenal di Indonesia
sejak zaman prasejarah. Hampir setiap
daerah di Indonesia memiliki tradisi pembuatan
karya seni patung. Pada masyarakat
tradisional, pembuatan karya patung seringkali
dihubungkan dengan kegiatan religi seperti
pemujaan kepada dewa atau arwah nenek
moyang. Pada karya-karya seni patung modern,
pembuatan karya seni patung merupakan ekspresi
individu seorang seniman. Beberapa seniman patung modern
Indonesia diantaranya: Sunaryo, Sidharta, dan Nyoman Nuarta.
Contoh
karya seni patung
3.
Seni Grafis (Cetak)
Seni grafis adalah cabang seni rupa
yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi. Berbeda
dengan seni lukis yang umumnya merupakan
karya-karya tunggal, kekhasan dari karya grafis
adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau
diperbanyak. Sesuai dengan proses pencetakannya karya seni grafis terbagi
menjadi empat jenis:
a.
Cetak tinggi
Prinsip
cetak ini adalah bagian yang bertinta
adalah bagian yang paling tinggi. Bagian
ini bila diterakan atau dicetakkan, tinta
atau gambar akan berpindah ke atas
permukaan kertas. Berdasarkan bahan dan
alat yang dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal beberapa jenis
cetakan seperti cukil kayu (wood cut), cukilan lino tera kayu (wood
engraving) serta cukilan bahan lain seperti karet atau plastik.
b.
Cetak dalam
Prinsip
cetak dalam adalah hasil cetakan yang
diperoleh dari celah garis bagian dalam dari plat klisenya bukan bagian
tingginya seperti stempel atau cap. Teknik cetak ini
merupakan kebalikan dari teknik cetak
tinggi. Acuan cetak yang dipergunakan adalah
lempengan tembaga atau seng yang ditoreh
atau diberi kedalaman untuk tempat tinta. Kedalaman dibuat menggunakan
alat penoreh yang tajam dan kuat dan atau menggunakan zat kimiawi.
c.
Cetak saring
Cetak
saring disebut juga serigrafi atau sablon.
Sesuai dengan namanya prinsip cetak ini adalah mencetak
gambar melalui saringan yang diberi batasan-batasan tertentu. Cetak saring dikenal luas di
masyarakat melalui benda-benda yang sering dijumpai sehari hari seperti aplikasinya
pada pembuatan kaos, spanduk, bendera, dsb.
d.
Cetak datar
Proses
cetak datar atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta acuan
cetakan yang terbuat dari batu (litografi)
atau seng. Tinta hanya
terkumpul pada bagian cetakan yang
sudah digambari dengan pinsil berlemak dan pemindahan gambar dilakukan
dengan alat khusus. Teknik litografi inilah yang mengilhami prinsip dasar mesin
cetak modern.
4.
Seni Kria
Pengertian Seni Kria
Seni kria adalah hasil
kebudayaan fisik yang lahir karena adanya
tantangan dari lingkungan dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil
daya cipta manusia melalui keterampilan tangan untuk
memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta umumnya dibuat dari
bahan-bahan alam.
Penciptaan karya kria yang baik didasarkan pada syarat
kegunaan (utility) dan keindahan (estetika). Syarat
keindahan terdiri atas aspek kenyamanan, keluwesan dan
kenyamanan. Hubungan antara bentuk, fungsi dan keindahan juga merupakan
asas penciptaan yang harus dimiliki seorang kriawan. Karya seni kria
memiliki karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh keterampilan dan kreativitas
kriawan, materi, alat, fungsi dan teknik
penciptaanya. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lainnya.
Kria tumbuh dan berkembang
dipengaruhi pula oleh faktor kekayaan flora
dan
fauna
serta bahan-bahan alam lainnya. Hasil-hasil
utama seni kria Indonesia terdiri atas kria
tekstil dan serat meliputi batik dan
tenun, anyaman serta tumbuhan, kria bambu,
kria gerabah dan tembikar (keramik) kria
kayu, logam, kulit, kaca dll.
contoh
karya seni kria anyam
5.
Seni Bangunan (Arsitektur)
Pada dasarnya seni bangunan
merupakan bagian dari seni rupa, tetapi
karena kekhususan yang dimilikinya seringkali
seni bangunan dikelompokan tersendiri dalam seni arsitektur.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya seni bangunan seni bangunan dapat
dikategorikan sebagai seni pakai. Indonesia memiliki warisan peninggalan karya
seni bangunan yang sangat banyak jumlah dan macamnya dan tersebar dari
Sabang sampai Merauke.
Setiap suku bangsa yang ada
di Indonesia mengenal dan memiliki bangunan
khas daerahnya masing-masing. Bentuk-bentuk
bangunan tersebut dibuat berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari
kebudayaannya masing-masing. Struktur, denah, bahan
dan teknik pada rumah-rumah-rumah adat
tradisional dibangun berdasarkan aturan-aturan
baku yang dipatuhi dan diwariskan secara turun temurun.
Dalam perkembangannya, pengaruh
kebudayaan yang datang dari Barat memperkenalkan
bentuk-bentuk baru pada bangunan-bangunan yang
sudah ada. Bentuk-bentuk baru tersebut dengan imajinasi dan kreativitas
seniman (arsitektur) diolah dan digabungkan dengan
bentuk-bentuk tradisional yang sudah ada sebelumnya
menghasilkan bentuk-bentuk bangunan kontemporer.
Perkembangan seni atau desain bangunan ini selanjutnya
melahirkan jenis-jenis seni rupa terapan lainnya
seperti desain interior (seni penataan
ruang) dan desain meubel.
6.
Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak
atau perancangan. Hampir semua karya seni rupa melalui proses
perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk
jadi yang sesungguhnya. Tetapi, pengertian
desain saat ini lebih sering digunakan untuk
menunjukkan proses perancangan karya-karya seni
rupa terapan (useful art).
Beberapa
jenis desain yang dikenal di Indonesia antara lain:
a.
Desain Komunikasi Visual
Desain ini awalnya lebih dikenal dengan
istilah desain grafis, yaitu kegiatan seni rupa yang menyusun
unsur-unsur grafis pada sebuah benda pakai.
Karena lingkupnya yang dirasakan terbatas, pada
perkembangan selanjutnya seni grafis menjadi
bagian dari kegiatan desain komunikasi
visual, yaitu kegiatan perancangan pada media
komunikasi baik media cetak sederhana seperti
buku, poster atau majalah maupun media elektronik
seperti televisi, neon sign dan sebagainya. Unsur-unsur
grafis yang menjadi perhatian dalam desain komunikasi visual diantaranya
tipografi (huruf), garis, logo, warna, ilustrasi dan foto.
Contoh
karya desain komunikasi visual berupa cover buku
b.
Desain Interior
Desain interior adalah kegiatan merancang tata letak
sebuah ruangan atau eksterior bangunan. Kegiatan perancangan ini
dimaksudkan agar sebuah ruangan selain sesuai dengan
fungsinya juga menjadi indah dan nyaman.
Benda-benda yang ada dalam ruangan tersebut
dipilih dan ditata sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan, serasi dan harmonis.
Contoh
karya desain interior
Yang menjadi perhatian dalam
perancangan interior berdasarkan fungsinya, termasuk juga pemilihan
warna dinding, hiasan-hiasan yang menempel di dinding,
mebelair (kursi, meja, tempat tidur dsb.),
lampu (pencahayaan), akustik (suara), lantai, langit-langit dan lain sebagainya.
Bab III
Penutup
1.1
Simpulan
Setelah kita mempelajari materi yang ter’rangkum di atas maka dapat kita tarik
suatu kesimpulan yaitu negara indonesia kaya akan seni-seninya yang tercermin
dalam berbagai bentuk dan karya seni yang telah dibuat mulai dari kaya seni
tiga dimensi ataupun dua dimensi, tak lepas dari itu seni juga memiliki nilai
keindahan, harga, lambang simbolis dll.
1.2
Saran
Adapun saran yang terlontar dari penulis
adalah suatu seni akan menjadi berkesan bila kita bisa memaknainya, dan suatu
seni dapat berkembang apabila kita mampu untuk melakukan yang terbaik dan,
berkreasi dalam seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar